GC _ Power Management


POWER MANAGEMENT

Power Management System (PMS) adalah Sistem Monitoring dan Metering Kelistrikan Jarak Jauh yang dipantau secara real time (terus menerus) dan simultan (bersamaan). PMS adalah gabungan dari peralatan listrik perangkat keras (Power Metering) dan system monitoring perangkat lunak (Client Server Software). Dari gabungan hardware – software ini didapat sebuah system Monitoring Kelistrikan yang cerdas, cermat, murah dan user friendly. Untuk sistem komunikasinya PMS bisa menggunakan teknologi Wiring (LAN / RS 232) atau menggunakan teknologi Wireless (Internet / WiFi).
Power management adalah fitur dari beberapa peralatan listrik, terutama mesin fotokopi , kompute r dan komputer peripheral seperti monitor dan printer , yang dapat mematikan listrik atau switch sistem ke keadaan rendah daya ketika tidak aktif. Dalam menghitung ini dikenal sebagai manajemen daya PC dan dibangun di sekitar disebut standar ACPI . Ini menggantikan APM . Semua (konsumen) baru-baru ini komputer memiliki dukungan AC
PC manajemen daya untuk sistem komputer yang diinginkan karena berbagai alasan, terutama:
• Mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan
• Memperpanjang masa pakai baterai untuk sistem portabel dan tertanam
 • Mengurangi kebutuhan pendinginan
 • Mengurangi kebisingan
• Mengurangi biaya operasional untuk energi dan pendinginan

Konsumsi daya yang rendah juga berarti disipasi panas yang lebih rendah, yang meningkatkan stabilitas sistem, dan kurang penggunaan energi, yang menghemat uang dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Berikut benefit dari fungsi Power Management System :
1. Cost Allocation System
• PMS mampu membreakdown, membaca dan melaporkan pemakaian besaran energy listrik per unit, department, machine dll.
• PMS mampu difungsikan untuk membatasi pemakaian energy listrik per unit, department, machine dll.
• PMS mampu secara real time dan simultant mengelola data kelistrikan yang berhubungan dengan pemakaian energy listrik (KWH, KVARh, PF, KVAH dll) secara detail (unit, machine, ruang, gedung, department dll)
• Dengan menggunakan PMS, user mampu mengoptimalkan pemakaian energy listrik yang dimiliki.
• Dengan menggunakan PMS, user mampu menghitung dan mengelola biaya kelistrikan vs kinerja (produksi, maintenance, running hour dll) secara mudah, murah dan terstruktur.
 • Dengan menggunakan PMS, user tidak perlu lagi menggunakan jasa outsourching untuk pengelolaan system kelistrikan yang dimilikinya.

2. Power Monitoring + Maintenance System.
• PMS mampu memonitor secara langsung dan bersamaan setiap detail parameter kelistrikan (Arus, Tegangan, Frekw, PF, Daya, THD dll).
• PMS mampu mencatat dan mengelola data detail parameter kelistrikan (export to excel, chart, graphic dll).
• PMS mampu secara langsung dan bersamaan memberitahukan jika terjadi kondisi abnormal pada system kelistrikan (sag, swell, trip, cut off dll).
 • Early Warning System pada system alarm PMS mampu membroadcast event by SMS, YM, Buzzer, Lighting, Sirine dll.
• Dengan menggunakan PMS, user mampu mereduksi (meminimalisir) kerusakan pada system kelistrikan yang dimiliki.
• Dengan menggunakan PMS, user mampu mengoptimalkan system monitoring, metering dan maintenance system kelistrikan yang dimiliki.

3. Power Quality System.
• PMS mampu memonitor dan mengelola system kelistrikan pada main powernya (sumber energy) baik itu dari PLN, Genset, PLTMH maupun sumber energy lainnya.
 • PMS mampu membaca dan memonitor parameter kelistrikan yang jika pada kondisi abnormal (anomaly) akan berhubungan dengan side effect pada mesin mesin produksi maupun radiasi sekitar (flicker, bouncing, dll).
• PMS mampu membaca, memonitor dan mengelola system kelistrikan secara total yang pada akhirnya diketahui efektifitas dan optimalisasi sumber energy yang dipakai.

            Mengingat manfaat yang begitu besar dari pemakaian sistem ini, maka sudah selayaknya perusahaan – perusahaan baik itu Industry, Office and Building, Property dll mengaplikasikan sistem PMS ini. Selain itu isu isu yang berkembang mengenai kenaikan tarif biaya pemakaian energy listrik, krisis energy listrik, global warming dll juga membuat sudah selayaknya kita secara bijak (mudah, murah, cerdas dan optimal) dalam mengelola pemakaian energi listrik.

PowerManagement System versi 1.0 :
No Material Description
1 Server PMS V 1.0 - Maksimal pembacaan 10 Power Metering
- Unlimited Database
- Free Updateable in 1 Years
2 Server Fiture - User Management
- Power Metering Management
- Notification Management
- Data Logging Management
3 Client PMS V 1.0
 - Maksimal 7 licensi software
- Windows XP OS minimum requirement
4 Client Fiture - Realtime + Simultaneous Monitoring
- Charts, Table, Graphics GUI
- Export to excell, word and pdf
- Multiple Worksheet

Cara Kerja Sistem :
1.      Setiap unit yang ingin dikelola sistem kelistrikannya dipasang Device Metering (Power Meter) dengan spesifikasi tertentu (sesuai fungsi dan kebutuhan pengelolaan data)
2. Power Meter yang telah dipasang pada unit yang dimaksud akan dibaca dan dikonversi oleh Device Monitoring Unit (DMU) hasil develop tim Research and Development PT. Muara Intan Jaya.
3. Dari DMU yang sudah terpasang akan secara realtime dan simultan mengirim data ke Server Power Management System.
4. Server PMS V 1.0 bertugas mengelola, menyimpan dan mengatur segala perintah dan masukan dari semua perangkat yang terintegrasi di sistem ini
5. Semua data dan aktifitas yang dilakukan oleh server PMS dapat dipantau di Komputer Client (realtime monitoring data, early warning system dan reporting data)
6. Selain pembacaan dan pemantauan data yang dilakukan oleh komputer client, jika terjadi kondisi abnormal pada sistem kelistrikan, server juga akan mengirimkan broadcast event ke Mobile Phone (SMS, YM) maupun perangkat early warning system lainnya (buzzer, sirine, lighting rotary dll)
7. Semua sistem diatas dapat berjalan dengan komunikasi data manual (wiring) maupun wireless sistem (internet / WiFi
Power management adalah fitur dari beberapa peralatan listrik, terutama mesin fotokopi , komputer dan komputer peripheral seperti monitor dan printer , yang dapat mematikan listrik atau switch sistem ke keadaan rendah daya ketika tidak aktif. Dalam menghitung ini dikenal sebagai manajemen daya PC dan dibangun di sekitar disebut standar ACPI . Ini menggantikan APM . Semua (konsumen) baru-baru ini komputer memiliki dukungan ACPI.
PC manajemen daya untuk sistem komputer yang diinginkan karena berbagai alasan, terutama:
-Mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan
-Memperpanjang masa pakai baterai untuk sistem portabel dan tertanam
-Mengurangi kebutuhan pendinginan
-Mengurangi kebisingan
-Mengurangi biaya operasional untuk energi dan pendinginan
Konsumsi daya yang rendah juga berarti disipasi panas yang lebih rendah, yang meningkatkan stabilitas sistem, dan kurang penggunaan energi, yang menghemat uang dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Processor teknik tingkat
Manajemen daya untuk mikroprosesor dapat dilakukan melalui prosesor secara keseluruhan, atau di daerah tertentu.
Dengan skala tegangan yang dinamis dan pengaturan frekuensi secara dinamis , dengan tegangan inti CPU , laju jam , atau keduanya, dapat diubah untuk mengurangi konsumsi daya dengan harga kinerja berpotensi lebih rendah. Hal ini kadang-kadang dilakukan secara real time untuk mengoptimalkan daya tradeoff-kinerja.
Contoh:
AMD Cool'n'Quiet
AMD PowerNow!
IBM EnergyScale
Intel SpeedStep
Transmeta Longrun dan LongRun2
VIA longhaul (PowerSaver)
Selain itu, prosesor dapat selektif matikan sirkuit internal ( gating listrik ). Sebagai contoh:
Baru Intel Core prosesor yang mendukung ultra-halus kendali kekuasaan atas unit fungsional dalam prosesor.
AMD CoolCore teknologi mendapatkan kinerja yang lebih efisien dengan dinamis mengaktifkan atau mematikan bagian dari prosesor.
Intel VRT Teknologi membagi chip ke bagian 3.3VI / O dan bagian inti 2.9V. Tegangan inti yang lebih rendah mengurangi konsumsi daya.
Operasi tingkat sistem: Hibernation
Hibernation (komputasi)
Ketika sistem komputer hibernate menghemat isi dari RAM ke harddisk dan kekuasaan turun mesin. Pada startup ulang data. Hal ini memungkinkan sistem harus benar-benar dimatikan sementara dalam mode hibernasi. Ini memerlukan file ukuran RAM yang terpasang untuk ditempatkan pada hard disk, berpotensi menggunakan ruang bahkan ketika tidak dalam mode hibernasi. Hibernate Mode diaktifkan secara default di beberapa versi Windows dan dapat dinonaktifkan dalam rangka untuk memulihkan ini ruang disk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GC _ Resources Allocation

Pandangan Pertama